“Karena dalam hal ini adalah belajar senitari, maka sisi kreativitasnya adalah bagaimana anak menemukan atau menciptakan gerakan-gerakan yang baru tentang sesuatu, yang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan dan rasakan,” sebutnya.
Dalam pelatihan ini, lanjut Anisa, pemaparan tentang tahapan penyusunan RPPH dengan model pembelajaran tari kreatif untuk anak usia dini.
“Setelah memberikan materi, dilanjutkan dengan setiap peserta yang hadir berkesempatan untuk membuat RPPH Tari Kreatif dengan tema yang telah dipilih, kemudian RPPH yang telah dibuat dipresentasikan di depan peserta lainnya,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, tambah Anisa, peserta diminta untuk mengisi survey mengenai tanggapannya akan keberlangsungan pelatihan tersebut. Respon yang diberikan para peserta berupa saran dan kritik sangat menarik serta membangun.
“Terdapat 100% responden setuju bahwa penjelasan materi mudah dipahami serta keterkaitan antara RPP tari kreatif dengan RPPH sekolah dapat disesuaikan. Hasil akhir yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah adanya perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan metode tari kreatif dan stimulus yang diberikan guru ketika memberikan materi menggunakan tari kreatif,” Pungkasnya. (Gin)