“Kami sedang mengajukan perbaikan jalan masuk untuk mempercepat pengangkutan sampah dari perkotaan, yang kini terhambat karena truk hanya bisa beroperasi satu kali sehari,” jelas Budhi.
Kepala DLH Cianjur Komarudin menambahkan bahwa TPST Mekarsari memiliki fasilitas canggih untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk dan briket, serta sampah anorganik menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Selain itu, terdapat area pembuangan residu seluas enam hektare yang mampu menampung limbah selama 20 tahun dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang pembangunannya telah mencapai 80 persen.
Dengan anggaran sekitar Rp67 miliar dari pemerintah pusat, TPST ini dilengkapi peralatan penunjang seperti alat berat untuk memastikan operasional yang optimal.
Hadirnya TPST Mekarsari menjadi langkah maju dalam pengelolaan sampah di Cianjur, tidak hanya mengurangi masalah lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis. Dengan rencana ekspansi dan perbaikan infrastruktur, TPST ini diharapkan mampu menjadi model pengelolaan sampah terpadu yang berkontribusi pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News