Dia menjelaskan, korban sebetulnya sudah mau turun saat motor berhenti di tengah perlintasan KA, tapi motor langsung di gas, mungkin takut karena kereta api sudah datang. Korban pun jatuh dalam posisi tengkurap.
“Secara bersamaan pas datang kereta api lewat, saya lihat lagi ternyata korban sudah tidak ada karena sudah terseret kereta api. Kondisi tubuh korban sudah tidak utuh,” jelasnya.
Mardani berharap kepada pihak terkait untuk segera membuat palang pintu. Bahkan dirinya sudah beberapa kali mengajukan. Hanya saja ia selalu mendapat jawaban bahwa di petanya tidak ada.
“Kalau begitu minimal ada tanda sirine kalau kereta mau lewat. Kalau warga yang menjaganya pasti tidak ada yang mau karena tidak digaji,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News