Hal itu terjadi di Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap. “Pengiriman ini sejak tahun 1915 hingga 1930. Sebagian masih menganggap berada di Borneo hingga lambat laun faham bahwa ini masih di pulau Jawa,” jelasnya.
“Sebagian malah kembali ke daerah asal untuk membawa anak anaknya dan tinggal disini hingga tua. Namun selain itu ada juga pekerja yang memang dibawa dari Jawa sebagai pekerja di wilayah Ciracap,” sambungnya.
Terkait adanya penemuan ukiran seperti kuda, Irman mengakui belum tahu apakah itu bagian dari nisan atau kuburan atau bukan.
Hanya saja kuda itu dalam kebudayaan dianggap simbol kebebasan, kejantanan, atau kekuatan bahkan kecerdasan, dalam konsep Jawa dan Sunda dianggap Turangga atau kendaraan.
“Jika lokasinya dikuburkan mungkin simbol kendaraan menuju nirwana, sedangkan dalam konsep Arab dianggap kendaraan perang sebagai jalan Mati syahid,” pungkasnya. (Red)