Dia juga menyebut perayaan Nyepi dan Tahun Baru saka di Kota Bandung selalu berjalan kondusif dari tahun ke tahun.
Kendati tak bisa disamakan dengan perayaan Nyepi di Bali, namun Agung menyebut Umat Hindu di Bandung merayakan Nyepi dan Tahun Baru Saka dengan aksiologi yang disesuaikan dengan ruang waktu dan kondisi.
“Tidak hanya karena Covid-19, tetapi karena kondisi di Bandung dengan di Bali berbeda, maka kami biasa melaksanakan dengan menyesuaikan kepada ruang, waktu dan kondisinya,” beber Agung.
Menurutnya, Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1444 yang berlangsung di tahun 2022 Masehi ini memiliki esensi yang sejalan dengan kondisi dunia saat ini. “Esensi Hari Raya Nyepi ialah menetralisir energi negatif, dan ini sangat kena dengan kondisi sekarang,” katanya.
Salah satu doa yang disampaikan adalah semua hal-hal negatif bisa hilang. Hal ini berkenaan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang tergolong sebagai energi negatif berupa wabah penyakit.