Menurutnya, kehadiran empat orang guru besar ini akan berdampak kepada semakin mendongkraknya profil Unisba karena peningkatan cacah guru besar mempunyai dimensi institusional, serta adanya harapan personal dari masing-masing.
Unisba dengan kawalan dua puluh lebih Guru Besar, kata Prof.Edi, akan selalu aktif dalam meningkatkan kualitas hidup.
“Tidak hanya berceramah dari menara gading saja, kiprah kongkrit berupa penyelesaian masalah atau pemberi solusi harus menjadi focus concern dari para guru besar dengan cara menghubungkan aktivitas akademik berupa riset dan pembelajaran dengan masyarakat di luar kampus. Dengan goalnya adalah kehadiran Unisba harus memberi manfaat terbesar bagi masyarakat,” ujarnya.
Prof. Edi menyebutkan, menyebutkan, banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru besar antara lain, pengembangan diri lebih jauh dalam arti mengembangkan kecendekiawanan publik dengan turut serta memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat, melakukan riset secara berkesinambungan terutama yang langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat.
Selanjutnya, pengembangan kemitraan dengan komunitas tujuannya adalah menjadi ragi bagi masyarakat, pengembangan jejaring informasi publik dengan cara menyumbangkan karya atau data dari berbagai risetnya kepada masyarakat, dan pengembangan literasi warga dengan jalan yang sangat mudah dan sederhana yaitu menulis opininya di koran dan media lainnya, serta menjadi intelektual publik.