“Saudara harus sudah siap menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Spirit mujahid dapat menjadi bekal agar saudara tidak mudah menyerah untuk menghadapi masa depan yang tentu saja menjadi milik saudara, oleh karena itu desainlah masa depan tersebut,” ujarnya.
Prof. Edi menjelaskan, masa depan dengan segala dinamika perubahannya harus dapat diantisipasi oleh wisudawan melalui penyiapan kemampuan membaca dan bepikir futuristik.
Apapun perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi harus diikuti dengan kemampuan cara pandang yang holistik dan tepat sehingga mampu melahirkan solusi alternatif yang sesuai dengan visi dan keyakinan bahwa Islam selalu mampu menjawab persoalan-persoalan keumatan kapan pun dan di manapun.
Prof. Edi berharap, wisudawan mampu mengasah kemampuan teknologi informasi dan data dalam banyak sektor agar dapat mengambil manfaatnya. Terutama di masa 20 tahun ke depan, diyakini teknologi infromasi akan semakin berkembang dan tetap masih ada yang mungkin banyak profesi yang akan sirna.
“Satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah harus tetap memasang antena sensitifitas dan selalu mengembangkan diri. Jemputlah masa depan dengan suka cita, karenanya janganlah lelah untuk terus belajar karena ilmu Allah itu tidak bertepi,” jelasnya.