Namun, rencana itu mesti tertunda karena pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, lantaran kuota haji Indonesia yang hanya separuh, jamaah asal Embarkasi Kertajati bergabung dengan Embarkasi Bekasi.
“Embarkasi Kertajati berbeda dengan embarkasi lain di 13 embarkasi. Kalau embarkasi lain selesai administrasi, termasuk imigrasi dan lain-lain itu di asrama (haji), sedangkan Embarkasi Kertajati untuk tahun ini selesainya di bandara,” kata Saiful Mujab.
Ia optimistis tahun-tahun berikutnya, Embarkasi Kertajati sudah sanggup menyelesaikan administrasi jamaah haji lebih cepat sebagaimana standar yang diterapkan embarkasi-embarkasi lain.
Meski perdana, Manajer Umum Eksekutif Bandara Kertajati Nuril Huda menyatakan siap menerima ribuan jamaah haji. Sejumlah fasilitas dan skema mobilisasi jamaah sudah dipersiapkan, mulai dari keberangkatan ke Arab Saudi hingga kepulangan mereka ke Tanah Air.
Nuril mengungkapkan, pihaknya juga akan memberi kemudahan jamaah lansia dan difabel, misalnya dengan menyediakan kursi yang cukup saat antrean pengurusan administrasi dan toilet ramah penyandang disabilitas.