Dia menjelaskan bahwa jangan salahkan anak kalau mereka jadi bandel. Karena anak-anak tidak ada ruang berkreasi, tidak ada ruang berusaha.
“Maka program ini diharapkan, bisa menjadi embrio untuk pengembangan tentang pola didik ibu, sebagai madrasah anak tetap masuk perbaikan gizi,” jelasnya.
Diky berharap, bersama Viman bisa menemukan solusi untuk pengembangan ekonomi kreatif berbasis anak-anak muda-muda serta ibu-ibunya.
“Masalah stunting balik lagi ke masalah ekonomi juga, sehingga bagaimana fokus kita memperbaiki perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News