Padahal, menurut Aan, Pilkada merupakan hajatnya partai dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. “Harusnya mereka mempersiapkan kondisi hari ini itu dari jauh-jauh hari. Mereka seharusnya menyiapkan kader terbaik mereka untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada,” ungkapnya.
Aan menambahkan, negara menggelontorkan dana agar partai menjalankan pendidikan politik bagi masyarakat. Bahkan dana untuk operasional partai politik yang duduk di legislatif berasal dari negara. Hal itu akan menjadi sia-sia jika pendidikan politik bagi masyarakat tidak jalan.
“Maka dari itu kalau memang kondisi hari ini tidak ada calon lain selain Herdiat-Yana, maka sudah dipastikan terjadi kegagalan kaderisasi partai politik di Ciamis,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News