“Masalah pertanian kita saat ini adalah regenerasi petani yang semakin menurun, serta menyempitnya lahan pertanian. Petani sekarang anak-anaknya sudah tidak ada yang mau jadi petani,” sebut Pak Uu.
“Sebelumnya, Jabar mempunyai 1,1 juta hektar lahan pertanian. Sekarang Jabar juga tergeser ke posisi tiga penyumbang beras nasional,” paparnya.
Untuk itu, Pak Uu berpesan agar pelajar SMK Pertanian terus mengasah diri dan mempersiapkan kemampuannya, sehingga lebih siap menjawab tantangan mengembalikan Jabar sebagai juara swasembada pangan di Indonesia.
Ia juga berpesan agar siswa harus memegang kunci kesuksesan, yakni menguasai teknologi dan media sosial, terbiasa dalam berorganisasi, pererat silaturahmi dengan rekan-rekan, menguasai teknik berbicara di depan umum, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan.
“Pandangan masyarakat umumnya, bahwa petani adalah orang miskin. Ini bisa kita jawab dengan kegigihan para siswa sebagai kaum Zilenial, dengan lahirnya ahli-ahli pertanian masa depan,” harap Pak Uu.