Apalagi era 4.0 pun sudah hampir berlalu tergantikan era 5.0 di mana setiap individu sudah benar- benar wajib mampu memanfaatkan teknologi.
Kedua, santri harus pandai bergaul. Dengan begitu tali silaturahim akan menguat, jaringan pertemanan akan semakin luas, dan relasi akan semakin kuat. Sehingga mempermudah gerak langkah di kemudian hari.
Selain berinovasi sikap kolaboratif juga tak salah diterapkan dalam kehidupan keseharian. “Karena hari ini tidak ada superman yang ada adalah superteam,” ujar Dia.
Ketiga, harus pandai berkomunikasi. Dalam hal ini, santri sebagai generasi muda harus mampu berdialog dengan berbagai kalangan. Begitupun public speaking atau berbicara di depan khalayak umum. Para santri yang notabene akan menjadi pemuka agama, sangat memerlukan kepandaian ini.
“Latihlah lidahmu berbicara dihadapan umum, dihadapan kelas. Jangan sampai punya ide tapi tidak bisa diaspirasikan,” tuturnya.