Viral Kecelakaan Kerja Pembongkaran Pilar Proyek Kereta Cepat, Begini Tanggapan KCIC

JABARNEWS | KARAWANG – Viral di media sosial sebuah video kecelakaan kerja saat pembongkaran pier (pilar) dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Dalam video viral itu, kecelakaan kerja terjadi saat pier KCJB itu diangkat oleh eskavator, tapi ternyata jatuh dan menimpa alat berat proyek kereta cepat.

Kecelakaan kerja proyek kereta cepat itu terjadi saat dilakukan pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu 5 Desember 2021 lalu.

President Director PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi membenarkan kecelakaan kerja proyek kereta cepat yang viral di media sosial tersebut.

PT KCIC, kata dia, langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa dan Salat Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang Sabtu 15 April 2023

“PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi
yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan,” ujar Dwiyana dalam keterangannya, Kamis 9 Desember 2021.

Menurut dia, Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46.

Tim lalu menginstruksikan kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.

Dwiyana mengatakan, SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan, termasuk aspek keselamatan konstruksinya.

Namun, berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC, didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video viral itu.

“Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran pier, kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan,” katanya.

Baca Juga:  Tsunami Terjang Sulteng, Pantai Palabuhanratu Terdampak

“Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” jelas Dwiyana.

Dwiyana menambahkan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Operator yang menjalankan eskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa” tambahnya.

Saat ini, Dwiyana menegaskan bahwa Tim Konstruksi dan SSHE PT KCIC sedang melakukan investigasi mendalam terkait kejadian tersebut.

“Kemudian berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP Konstruksi, sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

“Hasil dari investigasi tersebut akan langsung dilaporkan kepada tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR,” ujarnya.

Baca Juga:  Mohammad Idris Pastikan Empat Warga di Kota Depok Sudah Sembuh dari Omicron

Dia menekankan bahwa KCIC menaruh perhatian serius terkait kejadian kecelakaan kerja itu. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan kini tinggal menunggu hasilnya.

“Kami juga langsung berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin,” katanya.

Sertifikasi design dan fungsional pier KCJB dilakukan oleh Tim KKJTJ Kementerian PUPR, termasuk di dalamnya tunnel dan jembatan, untuk memastikan kelayakan desain dan fungsi sesuai standar yang berlaku.

Usia teknis konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung didesain untuk umur konstruksi 100 tahun. ***