Berdasarkan pengakuan suami korban yakni Arif Susanto (36), bahwa istrinya itu dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung karena mengidap penyakit kanker stadium akhir selama 9 bulan terakhir.
“Selama 9 bulan saya bersama istri selalu bolak-balik RSHS. Datang ke bagian Poli tapi enggak diperiksa sama sekali dan hanya diberikan surat untuk datang ke laboratorium. Lalu, saya pun ke laboratorium setelah itu pulang dan lakukan pendafataran lagi untuk bulan depannya hingga seperti itu selama 9 bulan enggak ada tindakan apa-apa,” ujarnya, melansir dari tribunjabar.id, Jumat (20/5/2022).
Dia menilai pelayanan petugas rumah sakit yang mengurusi istrinnya tidak cekatan dan dinilai lambat. Padahal saat itu, kondisi istrinya dengan drop pada Rabu (11/5/2022). Bahkan nafasnya pun sudah sesak dan memasuki ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada Rabu sore itu.
“Setelah mendaftar ke IGD dan masuk ruangan, istri saya masih didiamkan belum ada tindakan dari RSHS. Ya sekitar 1 jam setengah enggak ada tindakan. Saya lalu datang kembali ke petugas untuk menanyakan kapan tindakan diambil dan pihak rumah sakit hanya katakan ‘oh ya tunggu’. Padahal, di sana banyak suster dan lainnya terlihat bermain komputer dan handphone,” katanya.
Arif pun memutuskan untuk mendatangi petugas rumah sakit untuk mereka segera melihat istrinya yang saat itu kondisinya semakin memburuk terlihat pucat hingga akhirnya baru diambil tindakan.