JABARNEWS | CIANJUR – Bupati Cianjur Herman Suherman mengakui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di daerahnya yang masih tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, tercatat sepanjang tahun ini kasus ibu meninggal mencapai 14 kasus dan angka kematian bayi mencapai 60 kasus, meski menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun sebelumnya kasus kematian ibu di angka 49 kasus dan kematian bayi di angka 178 kasus. Meski tahun ini menurun, angkanya masih tinggi berdasarkan laporan dari Puskesmas, belum ditambah dengan laporan dari rumah sakit.
Berbagai faktor penyebab masih tingginya angka AKI dan AKB di Cianjur, seperti tingkat ekonomi dan infrastruktur kesehatan yang belum laik, termasuk masih banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, sehingga menyulitkan warga untuk sampai ke pusat layanan kesehatan.
Oleh karena itu, Herman mengatakan, Pemkab Cianjur terus menggenjot pembangunan infrastruktur kesehatan yang memadai di seluruh kecamatan di kabupaten Cianjur.