“Kami membagi tiga pos wilayah, yakni yang pertama itu ada Pos Plered yang mencakup (Plered, Maniis, Tegalwaru, Sukatani dan Darangdan), kemudian pos wilayah Wanayasa (Wanayasa, Bojong, Kiarapedes dan Pondoksalam), lalu yang terakhir pos wilayah Bungursari (Bungursari, Campaka dan Cibatu). Setiap pos itu memiliki satu unit armada, dengan jumlah tersebut, jujur kami mengalami sedikit kesulitan,” sebutnya.
Selain keterbatasan armada, Juddy menambahkan, Damkar Purwakarta juga kesulitan untuk memperoleh ketersediaan air.
“Dari 11 hydrant yang ada, hanya satu yang dapat berfungsi. Kami pun untuk ketersediaan air harus mengandalkan bantuan dari pihak PDAM atau dari penampungan air yang ada di markas komando,” Ungkapnya.
Tak hanya itu, jumlah personil saat ini untuk pos wilayah itu berjumlah 16 orang. Dengan kondisi tersebut, Juddy mengaku masih kurang dari ketentuan yang ada.
“Jadi dari 16 orang itu, yang bersiaga itu hanya empat orang setiap harinya. Sedangkan yang ideal itu satu mobil damkar bisa mengangkut enam personil,” ujar Juddy.