Bahkan pihaknya berkoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan pengawas PAI untuk mencari guru agama dengan kompetensi dan latar belakang kelayakannya untuk memenuhi kebutuhan guru agama di Cianjur.
“Kekurangan guru agama Islam di Cianjur sudah terjadi sejak beberapa tahun ke belakang, kami berharap tahun depan pemerintah pusat dapat menambah kuota untuk Cianjur agar tidak ada lagi kekurangan guru,” bebernya.
Pemerintah pusat, tambah dia, memberikan kuota setiap tahun namun jumlahnya masih sangat kurang dari kebutuhan, sehingga pihaknya berupaya secara legislatif maupun yudikatif dengan Menpan-RB untuk memaksimalkan kuota untuk Cianjur.
“Sampai saat ini jumlah guru honorer yang mengajar agama Islam di Cianjur baru sekitar 1.081 sedangkan yang berstatus ASN belum maksimal dari kuota 251 termasuk guru P3K dari kuota 123 juga belum terpenuhi,” katanya.
Pihaknya berharap pada pengangkatan tahun ini, dapat menambah jumlah guru agama di Cianjur, sehingga kekurangan guru dapat terpenuhi, bahkan pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Menpan-RB agar dapat menambah kuota untuk Cianjur.