Waduh! Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Melonjak, Banyak yang Tidak Terdeteksi

Ilustrasi Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan. (Foto: Istimewa/Internet).

“Faktornya masalah keluarga. Karena kemarin pandemi juga, mungkin sekarang masih sulit mencari pekerjaan setelah terkena pemutusan hubungan kerja, sehingga tingkat stres terakumulasi dan terjadilah kekerasan,” ucapnya.

Baca Juga:  Dani Ramdan Gelontorkan Rp30 Miliar untuk Atasi Masalah Kemiskinan di Bekasi

Ani menyebutkan, angka faktual kasus kekerasan perempuan dan anak diprediksi lebih banyak mengingat cukup banyak korban yang tidak memiliki keberanian untuk melapor.

“Cukup banyak kasus kekerasan perempuan dan anak yang tidak terdeteksi karena korban tidak berani lapor,” tuturnya.

Baca Juga:  Empat Kecamatan Masih Terisolir, Pengungsi Mulai Terjangkit Penyakit

Ani memastikan bahwa pihaknya akan memberikan perlindungan kepada korban kekerasan yang berani melaporkan tindak kekerasan yang dimaksud bahkan pihaknya juga telah menyediakan rumah singgah bagi korban.

Baca Juga:  Kasus Pelecehan Karyawati di Bekasi Dilimpahkan ke Bareskrim Polri, Ini Alasannya

“Laporkan kepada kami, kami pastikan akan melindungi setiap pelapor yang datang ke kita,” ujarnya.