JABARNEWS | CIANJUR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mencatat kenaikan angka kasus anak terjangkit tuberkulosis (TBC) sepanjang 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 4.347 menjadi 4.660 orang. Adapun angka kematian 146 orang selama dua tahun terakhir.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya mengatakan, selama tiga bulan terakhir tahun ini, angka kasus anak dengan TBC mencapai 900 orang. Pihaknya menargetkan pada 2030 daerah tersebut bebas TBC.
“Kami mencatat kasus mengalami kenaikan, namun angka kematian menurun dari 84 orang pada tahun 2020, sedangkan tahun 2021 sebanyak 64 orang meninggal dunia karena TBC, sehingga berbagai upaya untuk menekan angka kasus TBC, akan dilakukan,” kata Frida di Cianjur, Kamis (24/3/2022).
Dia menjelasakan, tingginya angka penderita TBC meninggal di Cianjur, karena masih banyak warga merasa penanganan tidak perlu rutin meski risiko hampir sama dengan Covid-19, yakni dapat mengancam nyawa penderita, sehingga pengobatan dihentikan ketika penderita merasa sudah sembuh.
Frida menyampaikan bahwa TBC sebagai berbahaya, untuk mencapai kesembuhan, pasien harus menjalani pengobatan dalam jangka waktu cukup lama hingga tuntas.