“Sambil menunggu perbaikan dari tim sementara website belum bisa di akses, kami belum bisa menduga siapa pihaknya,” katanya.
Saat ditanya apakah ada hubungannya dengan kasus dua warga Purwakarta yang terlibat utang lutinga dan bekerja di perusahaan ‘scamming’ dan judi online di negara Kamboja, ia tidak bisa memastikan benar atau tidaknya.
“Kami tidak bisa berspekulasi seperti itu, kami koordinasikan dengan pihak kepolisian,” ungkap Ari.
Ari memastikan jika tidak ada data-data penting yang di ambil oleh peretas, karena di dalam website itu masih seputar informasi terkait tugas dan fungsi Disnakertrans dan lowongan pekerjaan di wilayah kabupaten Purwakarta.
“Enggak, sementara itu website sifatnya berupa informasi jadi tidak ada data di situ,” Ucapnya. (Gin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News