Dijelaskan Ayu, salah satu bentuk upaya pencegahan stunting tersebut, salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar bisa memberikan Tablet Tambah Darah (TTD), untuk remaja perempuan di sekolahnya.
“Ada juga kecamatan yang melakukan inovasi, dengan menggelar makan bersama di sekolah disertai meminum Tablet Tambah Darah (TTD) secara bersama-sama,“ katanya.
Hal lainnya yang saat ini dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Cirebon, yaitu meningkatnya anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari masing-masing desa. Jika sebelumnya PMT di sejumlah desa hanya dianggarkan RP5 ribu per orang, saat ini mengalami kenaikan dengan anggaran Rp10 ribu per orang.
“Kami selalu mendorong para kader untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Karena penyebab stunting ini juga, bukan hanya karena masalah ekonomi, namun juga tentang pemahamannya,“ katanya.
Hal itu, lanjut Ayu dikarenakan tidak paham mengenai makanan sehat dan bergizi, yang perlu diberikan kepada anak-anak. Selain itu, banyak juga kasus tersebut disebabkan, karena pengasuhan anaknya diberikan kepada pengasuh atau neneknya. Sehingga, anaknya tersebut tidak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.