“Mungkin pagi. Karena waktu Zuhur juga ada yang azan, tapi suaranya tidak keluar. Asar juga begitu, sama. Sampai Magrib, Ketua DKM nanya, kenapa suaranya tidak keluar? Pas dicek ke mihrob, ternyata ampli playernya tidak ada,” ujar Agus.
Agus menerangkan lebih lanjut bahwa sebenarnya Masjid As-Sakinah mempunyai dua ampli player. Justru yang hilang adalah yang paling bagus. Sementara yang sudah usang dibiarkan tergeletak di pintu mihrob.
“Saya juga dengar kalau ada ibu-ibu melihat ada orang asing masuk Masjid Al-Hidayah. Katanya pake motor Beat warna putih. Tidak curiga mau maling, karena seperti mau salat Duha. Biasa wudu dulu,” tandas Agus.
Di tempat terspisah, Kapolsek Leuwisari Iptu Dudung Supriyatna mengaku belum mendapat laporan terkait kasus pencurian di Desa Linggamulya. Tapi informasi tersebut sudah pihaknya terima, itu juga sehari pascakejadian.
“Kami belum mendapat laporan. Normalnya, Ketua DKM melapor kepada kami bagaimana detilnya, kalau memang merasa dirugikan atas kejadian tersebut. Sehingga kami mempunyai dasar yang jelas dalam melakukan penyelidikan,” sebut Dudung.