Suntana menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas ini tetap efektif dalam mengurangi kepadatan tanpa merugikan sektor wisata, khususnya para pelaku usaha yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Masih ada masukan bahwa sistem one way bisa menjadi solusi tanpa menghambat aktivitas usaha para pengusaha di PHRI,” ujarnya.
Sementara itu, langkah jangka menengah mencakup penyediaan bus gratis bagi wisatawan yang ingin bepergian di jalur Puncak. Fasilitas ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di jalur tersebut.
“Pemerintah akan menyediakan bus gratis untuk masyarakat yang terhalang perjalanan ke Puncak karena penerapan sistem satu arah akibat tingginya volume kendaraan,” kata Suntana.