Kemudian model yang kedua yakni berbentuk bulat seperti bola. Kedua jenis alat pemadam api itu memiliki perbedaan dalam cara penggunaannya.
“Kalau yang tabung cara penggunaannya cukup disemprotkan ke titik atau sumber api. Sementara yang bulat itu cukup dilempar ke titik api,” ujar Aryanto.
“Ketika terbakar, dia akan meledak dan mengeluarkan serbuk yang akan memadamkan api. Serbuk itu terbuat dari kulit singkong,” sambungnya, belum lama ini.
Aryanto menyebut, APAR dari kulit singkong buatannya memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat pemadam api berbahan gas halon.
Pertama, jika dilihat dari cara kerjanya, alat buatannya itu memiliki fungsi untuk memutus mata rantai reaksi pembakaran pada kobaran api.
Dengan cara itu, api akan bisa lebih cepat dipadamkan. Sementara alat pemadam api berbahan halon hanya akan bekerja menutup oksigen agar api bisa padam.