Namun, pada musim kemarau panjang kali ini, tank baja peninggalan Belanda itu belum terlihat lagi. Karena menurutnya, posisi tank sudah tertimbun oleh pasir yang terbawa arus Sungai Citanduy.
“Nggak kelihatan. Mungkin sekarang sudah tertimbun lagi sama pasir sungai. Dulu lokasinya tidak jauh dari sini,” kata Marsimin.
Menurut dia, untuk menemukan lagi keberadaan tank baja peninggalan Belanda harus dengan cara mengeruk pasir yang ada sekitar lokasi tersebut.
Dia memperkirakan posisi tank saat ini kemungkinan sudah bergeser dari lokasi sebelumnya. Karena sudah cukup lama, sehingga ikut terbawa oleh arus Sungai Citanduy.
“Sekarang kalau mau dicari, ya harus dikeruk dulu melingkar. Sebab itu sudah tertimbun pasir, sudah lama. Tapi kalau lokasinya masih di sana,” ujar Marsimin.