JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kesehatan Kota Bandung berupaya menyisir 1,76 persen warga yang belum mendapat vaksin COVID-19 dari 1.952.358 orang yang menjadi sasaran vaksinasi di wilayah tersebut.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani mengatakan penyisiran itu dilakukan untuk mempercepat pemenuhan target 100 persen.
“Hingga akhir November 2021 ini, sudah ada 1.917.949 orang yang mendapatkan vaksin dosis pertama atau sebesar 98,24 persen dari total sasaran,” kata Rosye di Bandung, Selasa 30 November 2021.
Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Terjadi di Tol Cipularang KM 97, Jalur Arah Bandung Terhambat
Baca Juga: Kemenko Perekonomian dan Bank Bjb Percepatan Akselerasi Inklusi Keuangan di Pesantren
Menurut Rosye, ada berbagai faktor yang menyebabkan 1,76 persen warga itu belum mendapat vaksin. Mulai dari kurangnya sosialisasi tentang sentra vaksinasi, hingga perpindahan domisili.
Baca Juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Di Pematangsiantar Pesta Kembang Api Saat Perayaan Tahun Baru Dilarang
Baca Juga: Begini Tips Sedehana Mengatasi Rasa Malas, Salah Satunya Self-reward
“Jadi misalnya yang sebelumnya dari kota mana, pindah ke Kota Bandung, lalu belum mengetahui tempat vaksinasi, atau yang dosis pertamanya di kota asal, ingin ikut vaksin dosis keduanya di Bandung belum tahu tempat,” kata Rosye. Untuk itu, menurutnya upaya penyisiran merupakan strategi Dinkes Kota Bandung guna menuntaskan sisa warga yang belum mendapatkan vaksin. Salah satunya, Dinkes menyiapkan sejumlah sentra vaksinasi baru.
“Kami buat sentra vaksinasi di Dewi Sartika, di Masjid Salman, Masjid Pusdai, jadi itu titik-titik baru selain di Puskesmas setempat,” katanya.
Selain itu, menurutnya tingkat vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) di Kota Bandung pun menjadi sorotan Dinkes, karena lansia tetap merupakan kelompok yang rawan meski tingkat vaksinasinya sudah mencapai 77 persen.
“Mudah-mudahan warga Kota Bandung tidak usah bingung harus ke mana untuk mencari vaksin, ini karena kami tidak henti untuk bisa mencapai 100 persen vaksinasi,” kata Rosye. ***