JABARNEWS | BOGOR – Warga Bogor sebaiknya waspada terhadap potensi cuaca yang diprediksi akan mengalami ekstre yang akan terjadi hinga Kamis (5/11/2020).
Hal tersebut dikatakan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Bogor, Abdul Mutholib, peringatan tersebut dikeluarkan oleh BMKG setelah terjadinya pohon yang tumbang di Kota Bogor, Senin (2/11/2020) kemarin, yang mengakibatkan sebanyak 4 orang mengalami luka.
“Prospek cuaca yang akan terjadi kedepan, masih memiliki potensi adanya hujan angin kencang atau petir pada sore hingga menjelang malam. Itu untuk wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat,” kata Abdul Mutholib, Selasa (3/11/2020).
Adapun soal dampak, Abdul Mutholib mengatakan, dari potensi tersebut akan terjadi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang hingga jalan yang jadi licin.
Ia juga mengatakan, berdasarkan data BPBD Kota Bogor yang rilis pada Senin (2/11/2020) kemarin, dilaporkan terjadi angin kencang di Kota Bogor dan sekitarnya hingga mengakibatkan empat pohon di beberapa lokasi tumbang.
“Meskipun curah hujan dengan intesitas ringan tercatat di daerah IPB Baranangsiang 2.6 mm, namun kecepatan angin maksimum mencapai 20 knits kiloneter per jam, dicermati di Stasiun Klimatologi Bogor,” katanya.
Abdul Mutholib juga menambahkan, berdasarkan data model analisa Anomali SST pada tanggal 1 November 2020 di sekitar Laut Jawa Jawa Barat masih hangat +2.0 °C s/d +3.0 °C, hal ini mengindikasikan potensi penguapan cukup signifikan untuk pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.
“Berdasarkan pola sebaran angin 3000 ft tanggal 2 November 2020 pukul 00.00 UTC pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat dari arah Timur hingga Selatan,” katanya.
Terdapat pusat siklonik yakni Typhoon “Atsani” (1002 hpa) dan “Goni”(1000 hpa) yang terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan maksimal di pusat sistem 35 knots dan bergerak ke arah Barat membentuk shear dan konvergensi yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga Kalimantan menyebabkan terbentuknya daerah belokan dan perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.
“Kondisi ini mendukung suplai uap air ke wilayah Jabar, terpantau adanya daerah dengan kecepatan angin signifikan di sekitar Laut Jawa sebelah Utara Jabar berpotensi menyebabkan kenaikan kecepatan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya daerah Bogor,” jelasnya
Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jabodetabek sebelum terjadinya cuaca ekstrim pada tanggal 2 November 2020 sebanyak dari pukul 13.30 wib hingga 16.00 WIB.
“Pada awal bulan November 2020 di wilayah Jawa Barat masih mengalami periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan, dimana perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es,” pungkasnya. (Red)