“Disana pun bukan hanya karang kontol yang ada, termasuk pulau kunti, batu batik, batu punggung naga, mungkin hari ini namanya agak sedikit nyentrik tapi memang itu tidak mengada ngada, faktanya penyebutan itu bukan nama yang dibuat buat,” jelasnya.
Andri menjelaskan, nama Karang Kontol merupakan sebuah nama yang diberikan masyarakat sekitar dengan menyesuaikan bentuk dari karang tersebut menyerupai alat kelamin pria.
“Ada mitos juga informasi yang berkembang, mungkin seminggu ataupun sebulan sekali banyak pengunjung disana melakukan semacam ritual, konon katanya kalau laki laki yang berkunjung kesana ataupun seperti masalah mistisnya, katanya akan menjadi laki laki perkasa dalam urusan di ranjang, dan sebaliknya kalau perempuan yang berkunjung kesana konon akan mendapatkan laki laki yang dia inginkan,” terangnya.
Bagi pengunjung ataupun wisatawan yang berkeinginan ke tempat Karang kontol tentunya harus didampingi juru kunci, dan untuk sampai ke lokasi harus menggunakan alat transportasi yang disiapkan oleh penggiat wisata atau para pemuda dengan menggunakan perahu.
“Disana ada juga juru kunci yang bisa menyertai perjalan ke lokasi tersebut menggunakan alat transportasi menggunakan perahu, dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit dari pantai terdekat,” ucapnya.