“Ketika tindakan sedot lemak berlangsung, tiba-tiba Ibu Ella pingsan dan kejang. Dokter langsung mencoba menginfusnya, tetapi saat mencoba mencari nadi, pembuluh darahnya pecah. Upaya kedua untuk menginfus juga tidak berhasil,” jelas Rikardo.
Melihat kondisi tersebut, pihak klinik segera merujuk korban ke rumah sakit di Margonda. “Korban langsung dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi masih hidup. Namun, setibanya di rumah sakit dan setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa nyawa Ibu Ella sudah tidak tertolong,” terangnya.
Rikardo mengakui bahwa ia tidak mengetahui penyebab pasti kejang yang dialami korban saat prosedur berlangsung. “Untuk pemicu kejang itu saya tidak tahu, hal tersebut merupakan domain medis yang bisa menjelaskannya,” pungkasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News