Apalagi di tengah pandemi ini, Yana menilai, di satu sisi membawa kesulitan, tapi disisi lain bisa membawa berkah.
“Karena di masa pandemi, teman-teman hampir di semua dinas itu berinovasi. Sehingga bisa memberikan pelayanan pada masyarakat dengan mengurangi interaksi langsung dari yang membutuhkan layanan dengan pemberi layanan, tapi tetap maksimal,” ungkapnya.
Yana menegaskan, FKP ini harus menjadi ajang diskusi yang sehat. Saling bertukar pikiran dan membuka diri menerima masukan.
“Kita jangan jadi katak dalam tempurung, merasa paling benar. Dalam hal ini Disdukcapil harus membuka dirinya untuk bisa menerima masukan demi meningkatkan pelayanan Kota Bandung kepada masyarakat,” ucap Yana.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Tatang Muhtar. Tatang mengaku, melalui FKP ini, ia mendapatkan banyak masukan tentang pelayanan seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.