JABARNEWS | TOBA SAMOSIR – Di Pulau Samosir, Danau Toba, kita akan banyak melihat Sopo, rumah adat Batak. Sopo dan Ruma (rumah) di tanah Batak Toba merupakan rumah panggung yang didirikan dengan bahan kayu dan atap berbentuk khusus yang telah usianya mencapai dua ratus tahun lebih.
Pantauan jabarnews.com, di Dusun 1, Desa lumban Bilbul, Kecamatan balige, Kabupaten Toba samosir, Sumatera Utara hanya terlihat ada 5 bangunan Sopo dan ruma. Bangunan sejarah tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah Kabupaten Toba Samosir.
Walaupun bentuk hampir sama namun perbedaan antara sopo dan ruma. Sopo memiliki pintu dengan anak tangga dibagian depan dan dibangun berlantai 3. Lantai dua tidak memiliki kamar digunakan sebagai ruang pertemuan sementara lantai 3 sebagai tempat menyimpan hasil panen berupa padi.
Sementara ruma tidak terlihat pintu dibagian depan. Sementara pintu rumah disekitar lantai dengan memiliki anak tanggal bawah lantai serta mempunyai 1 kamar digunakan sebagai tempat tinggal keluarga. Sementara itu rumah tidak memiliki tambahan tingkat didalam seperti Sopo.
Bangunan Sopo dan ruma dengan desain kontruksi dengan 6 tiang penyangga dibangun tanpa menggunakan paku, hanya dengan sistem pasak dengan anyaman iyuk dan ikatan rotan sebagai pengikat. Diantara lantai dan tiang terdapat bundaran kayu dengan diameter lebih 1 meter.
“Bedanya sopo dan ruma terlihat dari letak pintu serta anak tangga,” kata M Simanungsong warga Dusun 1, Desa Lumban Bulbul, Minggu (12/1/2020).
Ia menjelaskan, awalnya Desa Lumban Bulbul bernama Desa Simangungsong karena hampir seluruhnya warga bermukim marga Simangungsong. Ruma dan Sopo dibangun marga Simangungsong sejak ratusan tahun lalu menggunakan kayu dari hutan Balige.
“Sekarang tinggal 3 ruma dan 2 Sopo di Desa Bulbul berusia lebih dari 200 tahun,” ucap Simanungsong.
Ditempat terpisah, Kabid Sarana Komunikasi dan Disiminasi Informasi Dinas Kominfo Kabupaten Toba Samosir Jhonson Sirait mengatakan, bangunan Sopo dan ruma merupakan peninggalan sejarah suku Batak Toba berusia ratusan tahun silam.
“Sopo dan rumah kini menjadi lokasi wisata sejarah yang mendapat perlindungan dan dikelola Dinas Parawisata Toba Samosir,” katanya. (CR3)