“Sudah beberapa kali kami lakukan sosialisasi, sehingga warga memahami pentingnya langkah ini. Mereka sangat mendukung proses relokasi demi keselamatan bersama,” tambahnya.
Menurut Hendrik, kampung di Desa Nagrak sebelumnya dihuni oleh ratusan kepala keluarga. Kini, bangunan-bangunan permanen yang masih berdiri telah diratakan, dan puing-puingnya akan dibersihkan untuk ditanami bibit pohon keras. Sementara itu, di Kampung Rawacina Pentas, Desa Cibulakan, masih ada 19 kepala keluarga yang bertahan.
“Kami berharap mereka segera mengikuti program relokasi. Ini demi keselamatan mereka, mengingat gempa adalah bencana yang tidak dapat diprediksi. BMKG juga merekomendasikan lokasi ini sebagai zona terlarang yang harus dikosongkan,” ujar Hendrik.
Ia menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya untuk menata ulang kawasan, tetapi juga sebagai langkah antisipasi agar masyarakat lebih aman dari bencana serupa di masa depan.
“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini. Semoga langkah ini menjadi solusi untuk mencegah kerugian yang lebih besar,” tutup Ketua Tim TPP-ZR Kabupaten Cianjur. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News