JABARNEWS | BANDUNG – Sinyal akan dinaikannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah mulai menuai keresahan di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jabar Ihsanudin mengatakan bahwa banyak menemukan keresahan di kalangan masyarakat. Menyikapi kondisi itu, Ihsanudin menolak rencana tersebut.
Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan sangat memberatkan masyarakat. Saat ini, masyarakat baru saja bisa merangkak dari terpaan badai pandemik akibat Covid-19.
Oleh karena itu, rencana kenaikan BBM bersubsidi akan sangat terasa dampaknya oleh masyarakat, terutama bagi wong cilik, nelayan, petani, buruh, pekerja, pelaku UMKM, dan perusahaan, sama-sama akan kerepotan dengan kenaikan BBM bersubsidi. Kenaikan harga BBM bersubsidi itu akan memicu kenaikan harga barang lainnya, termasuk bahan-bahan pokok, itu pasti.
“Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi itu, justru akan menghambat program pemulihan ekonomi yang digulirkan oleh pemerintah. Untuk itu, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi itu sangat bertentangan dengan program pemulihan ekonomi yang digulirkan pemerintah itu sendiri dan agenda-agenda pro rakyatnya Jokowi,” kata Ihsanudin dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/8/2022).