Dalam sambutannya, Bedi menyebutkan bahwa acara tersebut merupakan kesempatan untuk menyampaikan perspektifnya sebagai legislatif. Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat strategis dan memiliki potensi yang luar biasa terutama warganya dalam melakukan kegiatan lintas negara.
Dia mencontohkan, kebutuhan manggis di negara lain cukup diminati karena permintaan pasar yang sangat banyak. Namun ketika terjadi trade war (perang harga-red) eksportir dari Jawa Barat mengalami hal yang tidak diinginkan.
Komoditi buah manggis ditolak dan terjadi peningkatan atau kebanjiran dalam jumlah besar di Jawa Barat dan menyebabkan penjualan buah manggis dengan harga sangat murah dan melimpah.
“Dengan adanya lembaga civil sociaties mereka bisa untuk melakukan bagaimana mendapatkan informasi dan jaringannya. Maka sangat penting untuk melibatkan lembaga-lembaga yang ikut bergerak dibidang tersebut,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News