Ia juga menyampaikan apresiasi atas capaian Jawa Barat yang telah melampaui target penggunaan energi terbarukan. “Alhamdulillah, pada tahun 2025, kita berhasil mencapai 24 persen, melampaui target nasional sebesar 20 persen. Prestasi ini harus terus kita tingkatkan,” tambahnya.
Panas bumi tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi ekonomis bagi kebutuhan energi masyarakat. Jaenadi menekankan bahwa pengembangan energi ini membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pelaku industri energi.
“Dengan panas bumi, kita bisa mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang terbatas, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.
Melalui perencanaan yang terintegrasi, Jawa Barat berpotensi menjadi pusat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Program ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan biaya yang lebih efisien.
“Jawa Barat siap memimpin transisi energi di Indonesia. Dengan komitmen bersama, kita optimis mewujudkan Zero Emission pada 2060,” pungkas Jaenadi.