“Ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu petani mengurangi biaya produksi,” tegasnya.
Menurutnya program pelatihan tersebut sangat penting mengingat terbatasnya jumlah petugas POPT (Petugas Observasi Penyakit Tanaman) yang bertugas. Satu petugas POPT biasanya mengawasi satu kecamatan yang luas. Oleh karena itu, program pelatihan ini sangat relevan untuk memberdayakan petani agar mampu mengelola lahan secara mandiri.
Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap program pelatihan ini, yang dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pertanian sekaligus mendukung produktivitas petani. Pihaknya berharap program ini. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News