Kritik Program Cleansing Guru, Begini Pendapat Haru Suandharu

Anggota DPRD Jabar, Haru Suandharu
Anggota DPRD Jabar, Haru Suandharu. (foto: istimewa)

Kendati demikian, selama ini pemerintah pusat bersikukuh membayarnya melalui dana APBD baik Kabupaten, Kota dan Provinsi.

“Harus diklarifikasi bahasa cleansing itu, tidak dikasih jam mengajar. Mungkin bisa bertemu dengan komisi A/I di DPRD untuk audiensi,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Jabar Sebut Perda Pengelolaan Sampah Belum Selaras dengan DLH, Kok Bisa?

Skema dari awal, kata Haru, memang tidak ada honorer semua harus PPPK. Haru menyangkan program cleansing yang dilakukan terhadap tenaga pengajar honorer tersebut.

“Cuma jangan dijepit begitu, perlu ada dialog dan keterbukaan pemerintah pusat, provinsi dengan guru honorer yang belum PPPK,” imbuhnya.

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Jabar: Penyampaian Pandangan Umum Fraksi dan Penjelasan Pengusul atas Ranperda Prakarsa

Bakal Calon Gubernur Jabar tersebut mendorong adanya solusi yang dilakukan pemerintah. “Kalau diserahkan kepada guru yang sudah PNS perihal mengajar, mereka juga sebenernya berat bila tidak dibantu guru PPPK atau honorer,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Jabar Harap Gedung Pusat Pencak Silat Jawa Barat Lahirkan Banyak Prestasi

Selain itu, Haru mengimbau agar ada peningkatan kualitas dari guru PNS dan guru honorer diberikan kesempatan baik mendapat kuota PPPK maupun jam mengajarnya.