Kritik Program Cleansing Guru, Begini Pendapat Haru Suandharu

Anggota DPRD Jabar, Haru Suandharu
Anggota DPRD Jabar, Haru Suandharu. (foto: istimewa)

Kendati demikian, selama ini pemerintah pusat bersikukuh membayarnya melalui dana APBD baik Kabupaten, Kota dan Provinsi.

“Harus diklarifikasi bahasa cleansing itu, tidak dikasih jam mengajar. Mungkin bisa bertemu dengan komisi A/I di DPRD untuk audiensi,” ujarnya.

Baca Juga:  KPK Jebloskan Mantan Pimpinan DPRD Jabar Ade Barkah ke Lapas Sukamiskin

Skema dari awal, kata Haru, memang tidak ada honorer semua harus PPPK. Haru menyangkan program cleansing yang dilakukan terhadap tenaga pengajar honorer tersebut.

“Cuma jangan dijepit begitu, perlu ada dialog dan keterbukaan pemerintah pusat, provinsi dengan guru honorer yang belum PPPK,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pemekaran Kabupaten Tasikmalaya Selatan Terkendala Moratorium

Bakal Calon Gubernur Jabar tersebut mendorong adanya solusi yang dilakukan pemerintah. “Kalau diserahkan kepada guru yang sudah PNS perihal mengajar, mereka juga sebenernya berat bila tidak dibantu guru PPPK atau honorer,” ujarnya.

Baca Juga:  Enjang Tedi Dilantik Sebagai Anggota DPRD Jawa Barat Menggantikan Ade Kaca

Selain itu, Haru mengimbau agar ada peningkatan kualitas dari guru PNS dan guru honorer diberikan kesempatan baik mendapat kuota PPPK maupun jam mengajarnya.