Pembentukan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) pun, sambunf Gus Ahad, baru ada ketua dan ketua hariannya. Ini perlu kelanjutan perjuangannya, sehingga masjid ini bisa menjadi kebanggaan dan teladan bagi semua.
“Terkait pengelolaan dan pemeliharaan masjid ini sejatinya menjadi tugas DKM. Adapun tugas kami di DPRD di antaranya membahas pra-anggaran, mengoreksi, dan sekarang, justru kami bertanya apakah sudah ada alokasi anggaran 2023 untuk masjid ini,” ucapnya.
Gus Ahad mengkritisi penanganan dan pemeliharaan masjid yang seharusnya dilakukan secara kolaboratif, malah dilakukan penunjukan. Bahwa semua perwakilan antardinas atau SKPD untuk datang dan piket.
“Urusan sampah jika penanganannya hanya mengandalkan pengiriman truk sampah dan mengerahkan relawan, bukan unsur organik, maka satu dua kali masih bisa dibiayai dari dana-dana pribadi. Tapi jangka panjangnya bagaimana,” tandasnya. (Red)