“Keluhan di reses enggak akan jauh yang banyak dikeluhkan itu soal infrastruktur jalan. Terkadang jalan sudah bagus, tapi rusak di bagian penerangan jalannya. Memang ada beberapa penerangan yang rusak di beberapa ruas jalan di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Apalagi di daerah tertentu (rawan kecelakaan atau kejahatan) penerangan sangat diperlukan,” sambung dia.
Selain itu, masyarakat pun banyak mengeluhkan soal sulitnya mengakses layanan kesehatan. Masyarakat di pedesaan mengeluhkan jauhnya akses ke rumah sakit umum. Salah satunya di Kecamatan Karangnuggal yang menjadi daerah calon otonomi baru.
“Di wilayah tersebut tidak ada rumah sakit umum, sehingga masyarakat harus ke Ibu Kota Tasikmalaya, Singaparna untuk mengakses layanan kesehatan,” ungkap dia.
Masyarakat pun banyak mengeluhkan soal pasar, terminal dan pelayanan dasar untuk masyarakat yang masih harus diperhatikan pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.
“Untuk keluhan naiknya harga sembako bagi masyarakat umum, atau langkanya pupuk bagi para petani tidak terlalu banyak dikeluhkan masyarakat. Masyarakat pada intinya memang ingin mendapatkan sembako atau pupuk murah, dan terutamanya barangnya ada atau mudah didapatkan, itu yang paling penting,” tegas dia.