Pak Eden mengaku, meski sudah bertahun-tahun menggeluti seni bonsai, ia semakin penasaran dengan dunia bonsai.
“Bonsai adalah seni yang tidak ada habisnya. Ia tak sama seperti seni lainnya yang ketika sudah dibuat maka selesai prosesnya. Bonsai adalah tanaman yang hidup. Meski bonsai memiliki tampilan dan bentuk yang sudah nampak indah saat dirangkai, namun ia belum tentu selesai, ia masih terus bisa dikembangkan, kecuali jika tanaman dan orang yang merawatnya mati,” ucap Pak Eden saat ditemui di kediamannya, pada Senin, 8 November 2021.
Ia menuturkan, proses merangkai bonsai juga tidak sama antara satu tanaman dengan tanaman lainnya.
Pak Eden mengibaratkan merawat bonsai seperti merawat bayi, karena berbagai tanaman tersebut memiliki karakter dan keunikan sendiri, dan sebagai penghobi sekaligus perajin bonsai harus mengetahui jenis-jenis tanaman tersebut.
“Bonsai ini cara merawatnya bisa dibilang gampang-gampang susah. Harus diperlakukan seperti bayi dan diperhatikan terus agar bisa hidup sehat dan tidak stres. Jangan salah, tanaman bonsai ini pun bisa stres kalau tidak dirawat,” tuturnya.