Kendati demikian, pak Eden mengaku bahwa selama merawat bonsai itu juga diperlukan pengorbanan. Hal itu seperti yang ia lakukan saat kerap melakukan eksperimen, maka tak jarang ia harus rela mengalami kegagalan.
“Kadang jika kita bereksperimen itu juga menemui kegagalan, namun dari situ kita akan memiliki pengalaman dan tambah pengetahuan,” sambungnya.
Untuk mendapatkan bahan tanaman bonsai, ia juga sering mencari bahan tanaman Bonsai ke ‘hutan-hutan’ yang ada di Purwakarta sedangkan metode pemasaran dilakukan melaui nonline dan offline.
“Kadang saya mengunggah foto-foto bonsai di akun Facebook, dan Medsos lainnya. Dengan Medsos jadi kenal banyak orang yang sehobi dengan saya. Dan membuat bersemangat menyelami seni bonsai yang ternyata tak semonoton yang dia tahu selama ini dan gak nyangka bakal sejauh ini. Bisa jadi sumber cuan,” ucap pak Eden.(Gin)