“Saya pribadi sih berharap anak-anak yang sudah lulus sekolah mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, warga desa tidak kesusahan mendapatkan akses kesehatan, jalan-jalan di desa yang mulus dan terang,” ujarnya.
Siapapun yang terpilih sebagai Bupati Purwakarta nanti, sambungnya, mereka benar-benar memperhatikan nasib rakyat kecil seperti dirinya. Sebab baginya, pemimpin yang baik adalah mereka yang mendengar suara warganya dan bekerja keras untuk kesejahteraan semua orang, bukan hanya mereka yang berada di pusat kota, tetapi juga di desa-desa yang jauh dari gemerlap lampu kota.
Ia tahu bahwa sebagai pedagang kecil, suaranya mungkin terdengar kecil di antara gemuruh politik. Namun, ia yakin bahwa dengan kepedulian dan partisipasi aktif, perubahan besar bisa dimulai dari sebuah langkah kecil.
“Semoga Pilkada kali ini membawa perubahan untuk kita semua. Untuk Purwakarta, untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.
Sambil melayani pelanggan yang terus berdatangan, Pak Ikin tetap menyimpan harapan di dalam hatinya. Baliho-baliho itu bukan sekedar pajangan, tetapi simbol harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Dan di antara bayang-bayang baliho-baliho para bakal calon Bupati Purwakarta itu, Pak Ikin terus meracik mie ayam dengan sepenuh hati, sambil berdoa agar harapannya segera terwujud.(Hen)