Menangkal Krisis Iklim di Pedesaan: Peluang Green Jobs Melalui Koperasi Hijau

Ilustrasi bagaimana Green Jobs bisa menangkal krisis iklim (Foto: freepik.com)
Ilustrasi bagaimana Green Jobs bisa menangkal krisis iklim (Foto: freepik.com)

“Bahan baku biogas banyak berasal dari produk samping (by product) baik dari proses pertanian maupun peternakan,” jelas Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia Ridwan Arif.

Melalui Program Biogas Rumah, atau kerap disebut Program BIRU, YRE melakukan pendekatan dan pendampingan kepada koperasi untuk menjadi mitra penggulir dana pinjaman pembangunan biogas bagi para anggotanya. Sampai dengan akhir 2023, ada sekitar 25 koperasi yang menjadi mitra pinjaman sekaligus mitra konstruksi biogas yang memiliki tukang dan/atau teknisi biogas terlatih.

Baca Juga:  Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Purwakarta, Satu Rumah Warga di Desa Bojong Barat Rusak

Penyedia biaya pinjaman dalam konteks ini beragam, ada yang berasal dari dana hibah melalui program kerja sama, dana bergulir dari lembaga penyedia pinjaman, dan tak jarang yang berasal dari dana koperasi itu sendiri. Menurut data YRE, ada 61 koperasi yang telah menyalurkan pinjaman biogas kepada masyarakat calon pengguna dalam Program BIRU.

Baca Juga:  Desa Tanjungsari Purwakarta Panen Padi Seluas 28 Hektare saat Kemarau, Benni Irwan: Kita Patut Bersyukur

Walaupun sudah ada contoh nyata praktik mobilisasi pendanaan aksi mitigasi iklim dengan biogas oleh koperasi, saat ini belum ada payung hukum yang bisa menjadi acuan bersama untuk menjalankan Koperasi Hijau. Padahal, keberadaan regulasi bisa menjadi koridor yang jelas dalam pengelolaan Koperasi Hijau untuk meminimalisasi praktik-praktik yang melanggar hukum.

Selain hambatan kebijakan dan peraturan, problem dalam pengelolaan Koperasi Hijau juga tidak sedikit. Beberapa di antaranya masalah lanskap pembiayaan yang kompleks, kapasitas koperasi yang terbatas, biaya transaksi yang tinggi, serta kolaborasi jaringan yang terbatas.

Baca Juga:  Penggali Sumur di Desa Cineam Tasikmalaya Tewas, Ini Penyebabnya

“Payung hukum dibutuhkan dalam mengakselerasi pengarusutamaan perubahan iklim di dalam kelembagaan koperasi maupun praktik bisnis yang dijalankannya. Walaupun pada praktiknya selama ini penerapan Koperasi Hijau tetap bisa berjalan di akar rumput,” ungkap Fauzan Ramadhan, Manajer Komunikasi Yayasan Rumah Energi.