112 Desa Belum Teraliri Listrik, Kok Bisa?

Ilustrasi warga masih memanfaatkan penerangan secara tradisional.
Ilustrasi warga masih memanfaatkan penerangan secara tradisional.. (foto: stimewa)

Tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari, di bidang pendidikan, kesehatan dan teknologi Maka keberadaan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok yang sehari-hari kita gunakan. Terlebih di era digital dimana informasi merupakan kebutuhan pokok, maka listrik merupakan main sourcenya.

Baca Juga:  Investasi Bodong dalam Dunia Pendidikan

Ketika listrik sulit untuk diperoleh akan menghambat kemajuan suatu daerah. Menjadikannya daerah yang terbelakang karena kesulitan untuk mendapatkan informasi.

Solusi dari Kebijakan Kapitalistik

Berdasarkan data dari laman Tirto.id tanggal sebanyak 99,87 persen desa sudah teraliri listrik. Dengan rincian 92,33 persen mendapatkan pelayanan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga:  Teror KKB di Papua, Aktivitas Perkantoran Lumpuh, Ratusan Warga Mengungsi

Selanjutnya sebanyak 4,27 persen dari perusahaan penyedia listrik selain PLN, sebanyak 3,27 persen mendapatkan aliran listrik dari Program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Kementrian ESDM.

Baca Juga:  Dirut BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Langsung Santunan Korban Penembakan Di Distrik Beoga Papua

Untuk mewujudkan pemerataan listrik di seluruh wilayah, pemerintah telah melakukan banyak langkah. Pertama, Program Bantuan Pasang Baru Listrik. Kedua, Perluasan Jaringan. Ketiga Mini Grid atau membangun pembangkit dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).