Cinta Lingkungan ala Milenial Tunisia

Nata Sutisna bersama komunitas pencinta lingkungan di Tunisia. (foto: istimewa)

JABARNEWS – “Tunisia adalah negeri yang hijau. Oleh karena itu, jika kita merasa mencintai negeri ini, wajib bagi kita untuk senantiasa menjaganya, khususnya melestarikan alamnya agar tetap bersih dan hijau”, ungkap salah seorang pemuda kepada saya pada kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh komunitas pencinta lingkungan di Tunisia. Ungkapan itu tidak hanya menjadi jargon biasa, melainkan mereka para milenial di Tunisia bergotong-royong dalam menjaga dan melestarikan keindahan alam negerinya.

Baca Juga:  Menghidupkan Kemanusiaan dan Toleransi Ala Buya Syafii

“Tunis el-Khadra” atau “Tunisia negeri yang hijau” merupakan julukan bagi negara yang berhadapan dengan wilayah selatan Italia ini. Faktanya, negara yang memiliki 12 juta penduduk ini memiliki alam yang indah. Jika kita melakukan perjalanan di Tunisia dari satu kota ke kota lainnya, maka pegunungan dan  perkebunan yang hijau akan menjadi hidangan yang menghiasi mata. Selama hampir tiga tahun hidup di Tunisia, saya pun telah menikmatinya. Betapa julukan “negeri yang hijau” itu benar-benar layak disematkan kepada Bumi Ibnu Khaldun, Tunisia.

Baca Juga:  Retreat dalam Perspektif Hierarki Pemerintahan Islam

Menariknya, alam yang hijau itu pun menjadi kebanggaan masyarakat Tunisia. Tak hanya berhenti di titik bangga, mereka pun saling bahu membahu menjaga keindahan alam negerinya. Tak jarang saya melihat masyarakat Tunisia di media sosial yang senantiasa mengkampanyekan kebersihan lingkungan, baik oleh akun-akun pribadi maupun komunitas. Saya pun bergabung dalam komunitas kepemudaan di Tunisia yang fokus dalam isu lingkungan yaitu Tounes Clean Up dan Soli and Green.

Baca Juga:  Pembiayaan Ultra Mikro Bagi UMKM di Jawa Barat