Eksploitasi Pendidikan Vokasi dalam Pemetaan Politik Pendidikan Islam

Ilustrasi program Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 dari Kemendikbud
Ilustrasi program beasiswa pendidikan di Perguruan Tinggi. (foto: istimewa)

Sementara hari ini ilmu diletakkan sebagai faktor produksi. Konsep Barat dengan ideologi Kapitalismenya mengenal Knowledge Based Economy yang mengharuskan pendidikan berorientasi profit (keuntungan) tanpa menimbang kesehatan, keselamatan hingga pendidikannya sendiri. Dampak Kapitalisme Pendidikan yang mulai memasuki ranah eksploitasi anak ini meresahkan semua pihak.

Baca Juga:  Mengarus-Utamakan Perempuan Ciamis Pada Pemilu 2024

Di sini terjadi pembajakan fungsi pendidikan, dengan mengabaikan tujuan penting pendidikan yaitu mencetak generasi berkepribadian Islam yang tangguh, bukan hanya memiliki kemampuan terapan apalagi sampai hak belajarnya tereksploitasi karena tuntutan dunia kerja.

Baca Juga:  Dies Natalis ke-44, Polban diharapkan Jadi Institusi Vokasi yang Berkualitas dan Unggul

Pendidikan diharapkan mampu mencetak SDM yang berkepribadian Islam, tangguh, unggul, agen perubahan, terampil dan berjiwa pemimpin, yang akan membangun peradaban mulia.

Baca Juga:  Paradoks Politik dalam Penjaringan Calon untuk Pilkada Purwakarta 2024

Pemetaan Politik Pendidikan Vokasi dalam Islam

Dalam Islam, Ilmu tidak diletakan sebagai faktor produksi atau pengerek pertumbuhan ekonomi. Pendidikan Vokasi mendedikasikan ilmu sesuai kepentingan syariah bukan hanya nilai-nilai  materi, dengan menjadikan halal-haram sebagai tolak ukurnya.