Kerusakan ini tidak terjadi pada pergaulan usia dewasa tetapi juga pada semua usia, karena pergaulan yang makin bebas tanpa aturan dan bebas memuaskan hawa nafsunya sehingga membuat kerusakan moral di tengah-tengah masyarakat.
Alih-alih negara mewujudkan generasi emas, negara dengan sistem kapitalisme sekuler justru melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi. Negara hari ini justru memfasilitasi liberalisasi pergaulan, misalnya adanya aturan kontrasepsi untuk pelajar dan pendidikan kespro yang berasaskan peradaban Barat.
Juga kebijakan kesetaraan gender dan semua turunannya yang berkiblat pada Barat, seperti hak reproduksi dan bodily autonom.
Hal ini jelas berbeda dengan sistem Islam. Ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam bingkai negara, Islam akan memuliakan manusia, pergaulan akan sangat dijaga sehingga menjaga kehormatan baik laki-laki maupun perempuan.
Karena dalam Islam, perempuan adalah tonggak peradaban sehingga kemuliaan dan kesucian perempuan akan sangat dijaga. Islam memerintahkan negara untuk menjaga nasab, dengan berbagai mekanisme, seperti menerapkan sistem pergaulan Islam, sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sistem sanksi yang tegas dan menjerakan.