Kontroversi Film Animasi Ligthyear : Seberapa Jauh Pengaruh Agenda LGBT Terhadap Agenda Publik?

Penulis: Indana Chalysa Fikratuha

JABARNEWS – Dengan berkembangnya teknologi, keberadaan industri perfilman semakin menunjukkan eksistensinya pada kehidupan masyarakat melalui persepsi mereka terhadap peristiwa yang
disuguhkan pada sebuah adegan.

Sehingga, film dan berbagai bentuk media massa lainnya tidak sekedar digunakan untuk menyampaikan informasi, mendidik, dan menghibur, namun dapat digunakan pula sebagai alat propaganda.

Film dan berbagai bentuk media massa lainnya mampu menjadi alat penentu arah tentang bagaimana setiap bagian masyarakat dibentuk. Bahkan ketika tujuan dari pesan media adalah untuk menghibur, masih akan ada potongan yang dengan sengaja mempertunjukkan sesuatu,
entah itu terkait ras, kelas, gender, dan hal-hal lain yang dapat ditemukan.

Demikian pula untuk film animasi “Lightyear“.

Film animasi terbaru Disney dan Pixar yang diberi judul “Lightyear” ini berhasil memicu
kontroversi karena menampilkan adegan ciuman antara dua karakter lesbian.

Dalam sebuah adegan, ditampilkan sosok sahabat Buzz, Alisha Hawthorne, sedang mencium istrinya.

Kemudian ditampilkan pula beberapa cuplikan singkat dimana Alisha dan istrinya hidup bahagia sebagai pasangan LGBT yang kemudian memiliki anak, cucu, dan terus hidup bersama hingga maut memisahkan mereka.

Baca Juga:  Tentang Data Kependudukan, Kesadaran Warga Mesti Terlibat

Dalam teori agenda setting telah disebutkan bahwa, agenda media dapat mempengaruhi agenda publik.

Lantas, apakah LGBT dalam film animasi Lightyear benar-benar berpengaruh terhadap agenda publik?

Untuk membuktikan hal tersebut, Indana Chalysa Fikratuha, Dr. Asep Suryana M.Si, dan Dr. Uud Wahyudin, S.Sos., M.Si. dari Program Studi Manajemen Komunikasi Universitas Padjadjaran telah melakukan riset mengenai pengaruh agenda LGBT dalam film animasi Lightyear terhadap agenda publik, sebagai studi eksplanatori terhadap mahasiswa Strata Satu di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai data utama yang telah disebarkan kepada 156 responden, dimana mereka menyatakan sudah menonton film animasi Lightyear pada saat menjawab pra-survei, dan terpilih sebagai sampel berdasarkan teknik sampling probabilitas.

Penyebaran kuesioner ini dibagikan secara daring dengan bantuan Google Form di bulan April-Mei 2023. Aspek yang diteliti adalah visibilitas, tingkat menonjol bagi khalayak, dan valensi agenda LGBT dalam film animasi Lightyear terhadap agenda publik yang terdiri dari aspek keakraban, penonjolan pribadi, dan kesenangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan, antara agenda LGBT dalam film animasi Lightyear terhadap agenda publik mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dengan persentase pengaruh sebesar 26,63 persen, sedangkan sisanya sebesar 73,37 persen merupakan variabel lain yang tidak diteliti.

Baca Juga:  Perbup Anti LGBT Segera Terbit di Garut, Rudy Gunawan Tegaskan Hal Ini

Terdapat pengaruh yang signifikan pada visibilitas agenda LGBT dalam film animasi
Lightyear terhadap agenda publik mahasiswa Fikom Unpad untuk aspek keakraban.

Dalam hal ini, keakraban mengenai sebuah isu dapat menjadi tinggi ketika visibilitas yang diterima juga tinggi.

Terdapat pengaruh yang signifikan pula antara tingkat menonjol bagi khalayak tentang agenda LGBT dalam film animasi Lightyear terhadap agenda publik mahasiswa Fikom Unpad untuk aspek penonjolan pribadi dan kesenangan. Saat sebuah isu dikatakan memiliki relevansi dengan kebutuhan khalayak, mereka akan berpikir tentang apakah isu ini sesuai dengan aspek penonjolan pribadi mereka.

Baca Juga:  Politik, Partai Politik dan Simbol serta Ideologi Yang Melatarbelakanginya

Tingkat menonjol bagi khalayak kemudian mampu mempengaruhi pertimbangan kesenangan dari khalayak.

Adapun valensi agenda LGBT dalam film animasi Lightyear memiliki terhadap agenda publik mahasiswa Fikom Unpad untuk aspek keakraban dan kesenangan. Ketika informasi disajikan dengan akurasi yang tinggi, jelas, dan lengkap, maka khalayak dapat mengingat informasi tersebut dan kemudian menjadi akrab dengan informasi serupa.

Khalayak juga cenderung bereaksi secara emosional ketika dihadapkan dengan item terkait kesenangan, sehingga cara media menyajikan sebuah isu adalah elemen penting dalam menilai apakah
mereka menyenangi atau tidak menyenangi agenda tersebut.

Dengan mengetahui bahwa agenda LGBT dalam film animasi Lightyear dapat berpengaruh terhadap agenda publik meskipun dengan persentase pengaruh yang tidak begitu besar, masyarakat khususnya pecinta film harus lebih teliti dan kritis terhadap apa yang mereka tonton, sehingga penonton dapat menyadari apa yang diagendakan media melalui film tersebut.

Dalam hal ini literasi media sangatlah penting agar konsumen media dapat menanggapi produk media dengan cerdas, bijak, dan peka.***