“PR” Besar Bernama “Kemiskinan”
Sofyan Sjaf dalam “Data Desa Presisi” (2020) mengatakan, faktor penting dalam praksis/praktek pembangunan adalah data. Tanpa data yang memadai, pembangunan sangat mungkin salah arah. Alih-alih menuju kesejahteraan yang dicitakan, yang terjadi justru malfungsi kebijakan. Akhirnya, pihak yang merugi tidak lain adalah rakyat itu sendiri.
Karena data yang menjadi dasar, maka saya mesti merujuk pada Purwakarta Dalam Angka (PDA) 2021 yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS). Sebab, hingga sekarang, data inilah yang mewakili gambaran besar (sebut juga “Big Data”) Kabupaten Purwakarta.
Dari data yang terhampar di PDA 2021, ada sesuatu yang bikin saya gusar. Yaitu, ihwal kemiskinan.
Kemiskinan sebagai sebuah problematika, buat saya pribadi, begitu ‘sensitif’. Sebab, (1) sangat erat kaitannya dengan sisi pribadi. Lalu, (2) menggambarkan situasi perekomian pada umumnya. Dari kedua itu, ujung-ujungnya adalah soal asa atau harapan pribadi pada khususnya dan rakyat luas pada umumnya.