Memaknai Hari Ibu dalam Perspektif Islam

Moh. Fajar Shiddiq Permana. S.kom.i.,M.I.kom. (Foto: Istimewa).

Penulis oleh: Moh. Fajar Shiddiq Permana. S.kom.i.,M.I.kom.

JABARNEWS – Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember adalah momen istimewa untuk menghormati dan menghargai peran ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Dalam Islam, kedudukan seorang ibu begitu tinggi.

Al-Qur’an menekankan pentingnya berbakti kepada ibu. Dalam QS. Luqman: 14, Allah SWT berfirman: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.” Ayat ini mengingatkan kita akan perjuangan ibu dalam melahirkan, merawat, dan membimbing anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Baca Juga:  Sambut Hari Ibu Ke-93, JabarNews Berbagi Sembako pada Korban Banjir di Sumatera Utara

Namun, penting untuk memperingati Hari Ibu dengan cara yang tidak melanggar syariat Islam. Misalnya, menghindari ritual atau aktivitas yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebaliknya, momen ini dapat diisi dengan hal-hal positif seperti mengucapkan terima kasih, memberikan doa terbaik untuk ibu, atau bahkan mempererat hubungan keluarga.

Baca Juga:  Mengarus-Utamakan Perempuan Ciamis Pada Pemilu 2024

Sebagaimana yang dianjurkan dalam QS. Al-Isra’: 23-24, seorang anak diperintahkan untuk senantiasa berkata baik kepada orang tua, tidak menyakiti hati mereka, dan mendoakan mereka: “Ya Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” Dengan mengamalkan ajaran ini, memperingati Hari Ibu tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga cerminan bakti sepanjang hayat kepada orang tua.

Baca Juga:  Umat Muslim Priangan Timur Kepung PN Ciamis, Kawal Sidang Vonis M. Kace

Melalui pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam, Hari Ibu dapat dijadikan sarana untuk memperkuat rasa cinta dan syukur kepada ibu tercinta, yang telah berjuang tanpa pamrih bagi keluarga.